Kautsar

إن كنت لا تعلم فتلك مصيبة وإن كنت تعلم فالمصيبة أعظم

Khilaf yang timbul akibat bantahan terhadap Bid’ah lebih ringan dibandingkan dengan merebaknya Bid’ah dan Kesalahan

Posted by Abahnya Kautsar pada 25 Oktober 2008

Pasal

Khilaf yang timbul akibat bantahan terhadap Bid’ah lebih ringan dibandingkan dengan merebaknya Bid’ah dan Kesalahan

 

Pembahasan ini banyak yang tersamarkan bagi sebagian besar kaum muslimin yang awam dan yang serupa dengan mereka, mereka berujar : Tidak mungkin para Ulama saling menuding satu sama lainnya !!

Dan juga para  penuntut ilmu pemula, mengharapkan agar menahan diri dalam membantah kaum yang tergelincir dalam kesalahan dan terhadap ahlil bid’ah, dengan maksud terwujudanya persatuan dan kesepakatan.

Dan mereka ini tidak mengetahui bahwa segala bentuk bid’ah, kekeliruan, dan beragam corak jalan adalah penuntun kearah perpecahan, dan yang akan mengeluarkan kaum manusia dari jalan yang lurus. Dan beriringan bersama jalan yang berkelok-kelok tidak akan membuahkan persatuan selamanya.

Dan juga sekiranya kami mengabulkan permintaan mereka, maka sesungguhnya perselisihan tidak akan sirna, dikarenakan Allah telah mentakdirkan perselisihan itu terjadi secara kauniyah, olehnya itu yang wajib adalah membantah setiap bentuk bid’ah dan kekeliruan, sebagai bentuk penjagaan terhadap syari’at Islam dari segala penyimpangan.

Berkata ‘Ashim Al Ahwal kepada Qatadah : Beginikah akhirnya saya menjumpai para ulama saling menghujat satu sama lainnya ? Maka berkata Qatadah : Wahai Ahwal ! Tidakkah engkau ketahui jika seseorang melakukan suatu bid’ah, maka mestilah bid’ah tersebut disebutkan dan setelah itu diperingatkan. “[1]

Dan berkata Asy Syathibi dalam bantahan beliau terhadap kaum yang keliru dan kepada ahlil bid’ah : ” Dan serupa dengan mereka,  mesti diserukan nama mereka dan disebutkan cela mereka, dikarenakan mudhorat yang akan kembali menimpa kaum muslimin jika mereka ini dibiarkan jauh lebih besar dibandingkan mudhorat yang terjadi akibat diserukannya nama mereka dan menjauhkan diri dari mereka, jikalau sebab meninggalkan penyebutan nama mereka hanyalah kekhawatiran terjadinya perpecahan dan permusuhan.

Dan bukan suatu yang disangsikan lagi bahwa perpecahan diantara kaum muslimin dan para da’I bid’ah semata – jika telah dijelaskan kepada mereka – jauh lebi ringan dibandingkan perpecahan yang terjadi antara kaum muslimin dan kesemua da’I beserta kelompok dan pengikut mereka. Dan jika dua mudhorat berada saling bertentangan, maka yang diambil adalah yang paling ringan dana yang paling  mudah, dan sebagian keburukan lebih ringan dibanding  dengan semua keburukan, seperti halnya memotong tangan yang dipakai untuk makan minum, menghilangkannya lebih ringan dibanding dengan menghilangkan nyawa.

Dan inilah hakikat  syara’ selamanya : Menyingkirkan hukum yang lebih ringan untuk menjaga yang lebih berat ” [2]

 

Judul Asli : Zajr Al Mutahawin Bidhorurah Qaidah Al Ma’dzarah wat Ta’awun

Penulis : Hamd bin Ibrahim Al ‘Utsman

Muroja’ah : Al ‘Allamah Asy Syaikh Sholeh bin Fauzan Al Fauzan

Rekomendasi : Al ‘Allamah Asy Syaikh ‘Abdul Muhsin Al ‘Abbad

Penerbit : Maktabah Al Ghuraba’ Al Atsariyah

Cetakan Pertama 1419 H / 1999 M

Penerjemah : Abu Zakariya Al Atsary

 

 


[1]  Ushul Ahlis Sunnah – Al Imam Al Laalikai 1 / 154 – No. 256

[2]  Al I’tishom 2 / 229

Satu Tanggapan to “Khilaf yang timbul akibat bantahan terhadap Bid’ah lebih ringan dibandingkan dengan merebaknya Bid’ah dan Kesalahan”

  1. nurlinA said

    bagaimna cara mengatasi fleck paru,saya sudah ke doktor,namun hanya diberikan vitamin penambah nafsu makan saja???

Tinggalkan komentar