Kautsar

إن كنت لا تعلم فتلك مصيبة وإن كنت تعلم فالمصيبة أعظم

Archive for Juni, 2008

Kitab al-Adab : Adab-Adab Memberikan Salam (3)

Posted by Abahnya Kautsar pada 16 Juni 2008

17. Boleh memberi salam kepada orang yang sedang membeca Al-Qur`an dan wajib untuk menjawabnya.

Memberi salam kepada orang yang sedang disibukan dengan membeca Al-Qur`an sebagian ulama melarangnya dan sebagian yang lain membolehkannya. Yang benar adalah pendapat yang membolehkannya. Karena tidak ada dalil yang dapat mengeluarkan seseorang yang sedang membaca Al-Qur`an dari keumuman nash-nash syara’ yang menganjurkan untuk menyebar salam dan yang menunjukkan wajibnya membalas salam.

Seseorang yang sedang menyibukkan dirinya dengan dzikir yang paling tinggi nilainya yakni membaca Al-Qur`an, buka penghalang baginya untuk tidak diberi salam dan wjaibnya membalas salam tersebut juga tetap wajib waginya

Al-Lajnah Ad-Daimah menyatakan dalam slaah satu fatwa pada sebuah pertanyaan : Bolehnya seorang yangmembaca Al-Qur`an untuk memulai salam dan wajib baginya untuk menjawab salam. Dikarenakan tidak ada satupun dalil syar’I yang shahih yang melarang hal itu. Dan hukum asalhnya adalah berpegang dengan keumuman dalil yang mensyariatkan memulai salam dan wajibnya membalas salam kepada seseorang yang mengucapkan salam hingga ada dalil yangmengkhususkan hal itu [1] Baca entri selengkapnya »

Posted in Adab Islami, Artikel Islami | Leave a Comment »

Kitab al-Adab : Adab-Adab Memberikan Salam (2)

Posted by Abahnya Kautsar pada 16 Juni 2008

9. Mengucapkan salam kepada wanita yang bukan mahram atau wanita asing.

Sebagian ulama melarang seorang laki-laki memberikan salam kepada wanita asing dan sebagian membolehkannya jika dipercaya aman dari fitnah. Sebagian ulama memberikan penjelasan lebih rinci berkaitan dengan perkara ini: Apabila wanita asing tersebut adalah seorang wanita muda dan cantik maka ini tidak diperbolehkan, akan tetapi jika kepada wanita yang sudah tua maka itu diperbolehkan.

Inilah pendapat yang dikemukakan oleh Imam Ahmad. Shaleh berkata, “Saya bertanya kepada ayahku: “Bolehkan memberikan salam kepada perempuan?”, maka beliau menjawab: “Adapun jika ia seorang wanita yang tua, maka itu dibolehkan dan jika ia seorang anak muda maka janganlah kamu berbicara dengannya”.[1]

Ibnul Qayyim memberi klarfikasi seputar permasalahan ini, yaitu emberi salam kepada wanita yang telah tua, wanita-wanita mahram dan selain mereka dan inilah pendapat yang terpilih. Sementara alasan larangan sudah jelas, yaitu untuk menutupi jalan-jalan yang akan mengarahkan kepada perbuatan maksiat dan dikhawatirkan terjadinya fitnah”.[2] Sedangkan yang diriwayatkan dari sahabat semuanya terindikasi aman dari fitnah. Baca entri selengkapnya »

Posted in Adab Islami, Artikel Islami | Leave a Comment »

Kitab al-Adab : Adab-Adab Memberikan Salam (1)

Posted by Abahnya Kautsar pada 16 Juni 2008

Adab-Adab Memberikan Salam

Allah berfirman :

“ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian masung kedalam selain rumah kalian, hingga kalian meminta izin dan mengucapkan salam kepada penghuninya “ ( An-Nur : 27 ).

Allah berfirman :

“ Dan apabila kalian masuk kedalam rumah, maka ucapkanlah salam kepada tiri kalian, salam dari Allah yang penuh berkah dan baik “ ( An-Nur 61 ).

Allah berfirman :

ﯿ

“ Dan apabila kalian disalami, maka jawablah dengan ucapan slaam yang lebih baik atau balasnya dengan salam yang semisalnya. Sesungguhnya Allah akan menghitung sgala sesuatu “ (An-Nisaa’ :26 ).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :”Allah telah menciptakan Adam dengan tinggi 60 hasta, kemudian berfirman :”Pergilah kamu, berikan salam kepada para malaikat dan dengarkan jawaban mereka atas salam engkau. Salammu dan salam seluruh anak keturunanmu. Maka Adam berkata :”Asalamu’alaikum!” Para malaikat menjawab :”Assalamu’alaika wa rahmatullah!”. Para Malaikat menambahkan kalimat rahmatullah… al-hadits.[1]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :”Kalian tidak akan masuk kedalam Surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian dikatakan beriman hingga kalian saling mencintai. Ketahuilah, aku akan memberitahukan kepada kalilan sesuatu yang apabila kalian melakukannya niscaya kalian akan saling mencintai. Yaitu tebarkanlah salam diantara kalian.”[2]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :”Hak muslim atas muslim lainnya ada enam.” Ditanyakan kepada beliau :”Apa itu ya Rasulullah ?” Beliau menjawab :”Apabila kalian bertemu dengan muslim yang lain, maka ucapkan salam kepadanya …” al-hadits. [3]

Di antara adab-adab mengucapkan salam : Baca entri selengkapnya »

Posted in Adab Islami, Artikel Islami | Leave a Comment »

Kitab al-Adab : Adab membaca Al-Qur`an dan yang berkaitan dengan Al-Qur`an (4)

Posted by Abahnya Kautsar pada 16 Juni 2008

17. Batasan yang disukai dalam mengkhatamkan Al-Qur`an.

Kebiasaan ulama salaf telah berbeda didalam memberi batasan penghitungan waktu mengkhatamkan Al-Qur`an. Diantara mereka ada yang menghatamkan Al-Qur`an selama dua bulan, sebulan, sepuluh malam, seminngu, dan inilah yang paling banyak dilakukan. Imam Nawawi mengatakan dalam Al-Adzkar[1], “Dan diantara mereka ada yang menghatamkan Al-Qur`an kurang dari tiga hari. Dan diantara mereka juga ada yang menghatamkan Al-Qur`an pada setiap malam jum’at. Dalam hal ini telah ada kisah yang sangat masyhur dari Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata:” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepadaku, “Bacalah Al-Qur`an itu pada satu bulan.” Aku berkata :”Sesungguhnyaa saya mampu kurang dari itu (sebulan).” sehingga beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda:”Maka bacalah Al-Qur`an itu dalam satu minggu, dan janganlah kurang dari seminggu itu.”[2]

Maka sebagian dari mereka menjadikan satu minggu itu sebagai batasan yang paling minimal untuk menghatamkan Al-Qur`an. Dan sebagian dari (para ulama) menjadikan tiga hari sebagai batasan tercepat dalam menghatamkan Al-Qur`an berdasarkan hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu Daud dan selainnya dari Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma t, bahwasannya beliau berkata : ”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku :”Bacalah Al-Qur`an itu pada satu bulan”. Kemudian Abdullah bin Amr berkata :”Sesungguhnya aku bisa lebih kuat dari itu.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :”Bacalah olehmu pada tiga hari.”[3] Baca entri selengkapnya »

Posted in Adab Islami, Artikel Islami | Leave a Comment »

Kitab al-Adab : Adab membaca Al-Qur`an dan yang berkaitan dengan Al-Qur`an (3)

Posted by Abahnya Kautsar pada 16 Juni 2008

11. Merupakan sunnah, membaca isti’adzah dan basmalah ketika memulai membaca Al-Qur`an.

Termasuk sunnah, membaca isti’adzah (ta’awwudz) sebelum membaca Al-Qur`an sebagaimana firman Allah :

” Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (An-Nahl : 98).

Baca entri selengkapnya »

Posted in Adab Islami, Artikel Islami | Dengan kaitkata: , , , , , | Leave a Comment »

Kitab al-Adab : Adab membaca Al-Qur`an dan yang berkaitan dengan Al-Qur`an (2)

Posted by Abahnya Kautsar pada 16 Juni 2008

4. Janganlah anda mengatakan : Saya telah lupa – ayat atau surah Al-Qur`an – akan tetapi katakanlah : Saya telah terlupakan, terjatuh hafalanku atau dilupakan.

Dalil akan hal itu, ada pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin Aisyah –radhiallahu ‘anha -, beliau berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mendengar seseorang yang membaca sebuah surah didalam Al-Qur`an pada waktu malam, lalu beliau bersabda : “ Semoga Allah merahmatinya, sungguh dia telah mengingatkan aku akan ayat ini dan ayat ini, yang sebelumnya saya telah terlupakan bahwa ayat tersebut berada pada surah ini dan surah ini “. Pada riwayat Muslim lainnya : “… Sungguh dia telah mengingatkan aku sebuah ayat yang saya telah jatuhkan penyebutannya dari surah ini dan surah ini “[1]

Baca entri selengkapnya »

Posted in Adab Islami, Artikel Islami | 1 Comment »

Kitab al-Adab : Adab membaca Al-Qur`an dan yang berkaitan dengan Al-Qur`an (1)

Posted by Abahnya Kautsar pada 16 Juni 2008

Allah ta’ala berfirman :

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan adz-Dzikr dan sesungguhnya Kami yang akan menjaganya “ ( Al-Hijr : 9 )

“Apakah mereka tidak memikirkan Al-Qur`an. Sekiranya Al-Qur`an datangnya dari selainAllah, niscaya mereka akanmendapatkan perselisihan yang sangat banyak “ ( An-Nisaa` : 82 )

“Mengapakah mereka tidak memikirkan Al-Qur`an ataukah hati-hati mereka telah terkunci rapat “ ( Muhammad : 24 )

“Ataukah tambahkanlah dari waktu itu – pengerjaan shalat malam – dan lantunkanlah Al-Qur`an dengan bacaan yang tartil “ ( Al-Muzammil : 4 )

Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “… Dan tidaklah sebuah kaum berkumpul disalah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca Kitabullah, dan mempelajari Sunnah Nabi mereka, kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan mereka akan diliputi dengan rahmat Allah, para malaikat akan mengelilingi mereka, dan Allah akan menyebut-menyebut mereka kepada malaikat yang berada disisi-Nya “[1]

Dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dan sebaik-baik diantara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya “[2]

Dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang yang fasih dalam membaca Al-Qur`an akan bersama dengan para malaikat yang mulia dan berbakti dan yang membaca Al-Qur`an dengan terbata-bata, dan dia kesulitan dalam membacanya, maka baginya dua pahala “[3]

Adab-adab membaca Al-Qur`an

1. Memperhatikan niat ikhlas disaat mempelajari Al-Qur`an dan ketika membacanya.

Dikarenakan membaca Al-Qur`an adalah ibadah yang dengan ibadah tersebut bertujuan untuk bertemu dengan wajah Allah. . Setiap amal ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah tanpa disertai dua syarat diterimanya amal – yaitu ikhlas dan sesuai tuntunan syariat – maka amalan tersebut akan tertolak.

An-Nawawi mengatakan: Yang pertama kali diperintahkan bagi seorang Qari’ Al-Qur`an adalah keikhlasan dalam membaca Al-Qur`an, dan hanya menghendaki perjumpaan dengan wajah Allah subhanahu wata’ala dari bacaan Al-Qur`an tersebut, dan tidak menghendaki pencapaian sesuatu selain itu”[4].

Yang dikatakan oleh An-Nawawi ini adalah suatu yang benar, karena diantara para Qari’ ada yang membaca Al-Qur`an dengan tujuan agar perhatian kaum manusia tertuju kepadanya, dan agar mereka mendatangi majlis-nya, menyanjungnya dan menghormatinya – Kami memohon kepada Allah keselamatan dan ‘afiah -. Dan cukuplah sebagai peringatan bagi Qari’ tersebut, agar dia mengetahui siksa bagi seseorang yang mempelajari Al-Qur`an agar dikatakan sebagai seorang Qari’ Al-Qur`an.

Imam Muslim telah meriwayatkan sebuah hadits didalam kitab Shahih beliau, dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata: Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Sesungguhnya orang yang paling pertama kali dijatuhkan putusannya pada hari kiamat, adalah seseorang yang mati syahid. Lalu diapun didatangkan dan dikabarkan nikmat-nikmat baginya lalu diapun mengetahuinya. Allah berfirman kepadanya: “Apakah yang telah engkau kerjakan bagi segala nikmat tersebut? “. Dia menjawab: Saya berperang karena Engkau hingga saya mendapatkan mati syahid. Allah berfirman: ”Engkau telah berdusta, akan tetapi engkau berpernag agar engkau dikatakan sebagai seorang yang gagah berani, dan itu telah dikatakan bagimu”. Kemudian diapun dilerintahkan untuk diseret kehadapan wajahnya lalu dia dicampakkan kedalam api neraka. Dan seseorang yang mempelajari ilmu lalu mengajarkannya dan membaca Al-Qur`an. Kemudian dia dihadapkan, dan dikabarkan nikmat-nikmat baginya lalu diapun mengetahuinya. Allah berfirman: “Apakah yang telah engkau kerjakan bagi segala nikmat tersebut? “ Dia berkata: Saya mempelajari ilmu dan mengajarannya dan membaca Al-Qur`an karena Engkau. Allah berfirman: “Engkau telah berdusta, akan tetapi engkau mempelajari ilmu agar engkau dikatakan sebagai seorang yang alim, dan engkau membaca Al-Qur`an agar engkau dikatakan sebagai seorang Qari’, dan itu telah dikatakan bagimu. Kemudian diapun diperintahkan untuk diseret kehadapan wajahnya lalu dia dicampakkan kedalam api neraka. “ al-hadist[5]

2. Mengamalkan kandungan Al-Qur`an

Yaitu menghalalkan segala yang dihalalkan didalam Al-Qur`an, mengharamkan segala yang diharamkannya, berhenti pada setiap yang dilarangnya, mengerjakan setiap perintahnya dan mengamalkan setiap ayat-ayatnya yang muhkam dan beriman dengan ayat-ayat yang mutasyabih. Menegakkan setiap hukum-hukumnya dan huruf-hurufnya. Telah ada larangan yang sangat keras bagi seseorang yang Allah berikan kepadanya Al-Qur`an lantas dia tidak mengamalkannya Didalam Shahih Al-Bukhari dari penggalan hadits mimpin Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam – darisebuah hadits yang panjang – , disebutkan: “Keduanya mengatakan: Pergilah. Maka kamipun beranjak pergi hingga kami menjumpai seseorang yang berbaring terlentang diatas tengkuknya, dan seseorang yang berdiri diatas kepalanya dengan sebuah pemukul atau sebuah batu besar lalu orang itu memecahkan kepala orang yang berbaring tersebut. Dan sewaktu dia memukulkan batu itu kekepalanya, batu tersebut terguling, kemudian dia pergi mengambil batu tersebut, dan tidaklah dia kembali kepada orang ini hingga kepalanya telah sembuh dan kembali seperti sedia kala, lalu diapun kembali memukulkan batu tersebut kekepalanya. Saya berkata : Siapakah ini ? . Keduanya mengatakan : “ Pergilah “ ( Kemudian hal itu ditefsirkan kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau berkata ) : Dan orang yang engkau lihat kepalanya dipukulkan dengan batu besar, adalah seseorang yang Allah telah ajarkan kepadanya Al-Qur`an, namun dimalam hari dia tidur tidak membacanya dan tidak mengamalkan Al-Qur`an disiang ahrinya, akan diperbuat hal demikian pada dirinya pada hari kiamat “[6]

3. Anjuran untuk selalu mengingat Al-Qur`an dan memperbarui bacaan Al-Qur`an.

Mengingat-ingat Al-Qur`an maksudnya adalah dengan membiasakan diri membaca Al-Qur`an dan selalu berupaya mengingatnya. Adapun memperbaruinya adalah dengan memperbaharui untuk konsisten mempelajarinya dan membacanya[7].

Seseorang yang telah memfokuskan dirinya ntuk menghafal Kitab Allah, dan yang telah menghafalkannya, apabila dia tidak menjaganya dengan mempelajari dan mengingat-ingatnya kembali, maka hafalannya dia akan mudah terlupakan. Al-Qur`an sangatlah mudah lepas dari dalam dada, oleh karena itu mesti memperbanyak perhatian dan lebih sering mempelajarinya dan membacanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan sebuah pemisalan bagi kita akan hal seorang penyandang Al-Qur`an yang memperhatikan Al-Qur`an dan seseorang yang melalaikannya. Ibnu Umar – radhiallahu ‘anhuma telah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Sesungguhnya pemisalan seorang penyandang Al-Qur`an bagaikan pemilik onta yang lagi terikat. Apabila dia memperhatikannya baik-abik tentu dia akan memegangnya dengan erat namun apabila dia melepaskannya maka onta tersebut akan lari darinya “[8]

Dan dari hadits Abu Musa –radhiallahu ‘anhu, beliau berkata : Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Jagalah Al-Qur`an, Demi Dzat yang mana jiwaku berada didalam genggaman-Nya, sesungguhnya Al-Qur`an sangat mudah lepas daripada seekor onta yang ebrada dalam ikatannya “[9]

Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan – dalam menerangkan perumpamaan yang disampaikan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam – : “ Beliau menyerupakan sirnanya Al-Qur`an dengan berangsur-angsur dan kontinyuitas dalam membaca Al-Qur`an seumpama ikatan pada seekor unta yangdikhawatirkan lepas pergi. Kapan penjagaan Al-Qur`an ini ada, maka hafalan Al-Qur`an pun jug tetap ada, sebagaimana halnya seekor unta, kapan unta tersebut diikat erat dengan tali maka unta tersebut akan tetap terjaga. Dan pengkhususan penyebutan unta pada hadits diatas, dikarenakan unta adalah hewan peliharaan manusia yang paling mudah lepas, dan sangatlah sulit untuk menemukan hewan tersebut apabila hewan ini telah lepas[10].

====

Footnote :

[1] Diriwayatkan oleh Muslim ( 2699 )

[2] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari ( 5027 )

[3] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari ( 4937 ) dan Muslim ( 798 ) dan lafazh diatas lafazh pada riwayat Muslim.

[4] Al-Adzkaar hal. 160 Daar Al-Huda, cet. Ketiga 1410 H

[5] Hadits no. 1905

[6] No. ( 1386 )

[7] Lihat didalam Fathul Baari ( 8 / 697 – 699 ) , cet. Daar Ar-Rayyan lit-Turats

[8] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari ( 5031 dan Muslim ( 789 )

[9] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari ( 5033 )

[10] Fathul Baari 8 / 697, 698 )
(Dinukil dari terjemahan Kitab Al-Adab yang diterjemahkan Al Ustadz Abu Zakariya Al Atsary. Terjemahan dalam Bahasa Indonesia telah diterbitkan oleh Penerbit Griya Ilmu Jakarta dengan judul “Fikih Adab”.)

Posted in Adab Islami, Al Qur'an, Artikel Islami | Dengan kaitkata: , , , , , , , , | Leave a Comment »

Kitab al-Adab : Mukadimah Penulis

Posted by Abahnya Kautsar pada 16 Juni 2008

Bismillahirrahmanirrahim

Insya Allah Ta’ala akan kita pelajari satu persatu adab-adab yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terdapat dalam “Kitab Al Adab” karya Fuad bin Abdil Aziz Asy-Syalhuub, kita mulai dari mukaddimah beliau dan seterusnya sampai selesai isi kitab -insya Allah- agar kita semua dapat mengambil faidah dari kitab ini. Selamat menyimak dan mengamalkannya semoga menjadi pemberat amal kita di akhirat kelak. Aamiin.

Kitab al-Adab

Mukadimah Penulis

Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, kita memuja-Nya, memohon pertolongan-Nya, memohon ampunan-Nya, dan kita berlindung dari kejelekan diri-diri kami dan dari kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah niscaya tidak seorangpun yang sanggup menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah niscaya tidak ada seorangpun yang mampu memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul dan utusan-Nya.

Shalawat Allah dan salam yang melimpah kepada beliau, kepada keluarga beliau, para sahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan hingga hari kiamat.

Amma ba’du, … Baca entri selengkapnya »

Posted in Adab Islami, Artikel Islami | Leave a Comment »

A Q I D A H Al Imam Muwaffiquddin Abu Muhammad ‘Abdullah Bin Muhammmad Bin Qudamah

Posted by Abahnya Kautsar pada 14 Juni 2008

A Q I D A H

Al Imam Muwaffiquddin Abu Muhammad

‘Abdullah bin Muhammmad bin Qudamah

( 541 H – 620 H )

Biografi Ringkas Ibnu Qudamah

Beliau adalah Syaikhul Imam Al Qudwah Al ‘Allamah Al Mujtahid, Syaikhul Islam Al Faqiih Az Zahid Muwaffiquddin Abu Muhammad ‘Abdullah bin Ahmad bin Muhammad Ibnu Qudamah Al Maqdisiy.

Beliau dilahirkan pada bulan Sya’ban tahun 541 H di Negara Jama’iil di daerah Palestina.

Beliau menuntut ilmu bersama dengan anak bibi beliau Al Hafidz ‘Abdul Ghoniy Al Maqdisy.

Berkata Ibnu Sholah : ” Belum saya jumpai seorangpun semisal Al Muawaffiq. “

Berkata Ibnul Jauzi : ” Siapa saja yang telah melihat Al Muwaffiq maka ia akan seolah-olah melihat sebagian para shahabat, dan seolah-olah ada cahaya yang memancar dari wajah beliau. “

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : ” Tidaklah datang ke Syam setelah Al Imam Al auza’I yang lebih faqih dibandingkan dengan Al Muwaffiq. “

Karya Ilmiyah Beliau Baca entri selengkapnya »

Posted in Aqidah, Artikel Islami | Leave a Comment »

USHUL SUNNAH : Al Imam Al Hafidz Abu Bakr ‘Abdullah bin Az Zubair Al Humaidi

Posted by Abahnya Kautsar pada 14 Juni 2008

USHUL SUNNAH

Al Imam Al Hafidz Abu Bakr ‘Abdullah bin Az Zubair Al Humaidi

( Wafat 219 H )

Biografi Imam Al Humaidi[1]

Beliau adalah Al Imam, Al Hafidz, Al Faqih, Syaikh Al Haram –Al Makki- ‘Abdullah bin Az Zubair Al Qurasyi Al Asadi Al Humaidi, Al Makki. Penulis Kitab Al Musnad.

Beliau meriwayatkan dari Sufyan Ibnu ‘Uyainah, Muslim bin Kholid, Fudhail bin ‘Iyadh dan Ad Darawardi. Dan beliau termasuk salah seorang dari pengikut Al Imam Asy Syafi’I yang terkemuka.

Diantara yang meriwayatkan dari beliau ; Al Imam Al BUkhari, Adz Dzuhli, Abu Zur’ah, Abu Hatim, Bisyr bin Musa dan banyak lagi lainnya.

Berkata Al Imam Ahmad tentang beliau : ” Al Humaidi disisi kami adalah seorang Imam”. Berkata Al Fasawi : ” Tidak pernah saya menjumpai seseorang yang lebih menegakkan nasihat akan Islam dan pemeluknya dibandingkan Al Humaidi “.

Beliau meninggal di Makkah, pada pagi hari sebelum dhuhur hari senin, tahun 219 H dan adapula yang mengatakan 220 H.

Sekilas Tentang Sanad I’tiqad ini Baca entri selengkapnya »

Posted in Aqidah, Artikel Islami | Leave a Comment »

Muqaddimah Risalah Ibnu Abi Zaid Al Qairuwani

Posted by Abahnya Kautsar pada 14 Juni 2008

MUQADDIMAH RISALAH

IBNU ABI ZAID AL QAIRUWANIY

( 310 H 386 H )

Biografi Penulis Risalah

Beliau adalah Abu Muhammad ‘Abdullah bin Abi Zaid ‘Abdurrahman An Naghrawiy Al Qairawaniy, seorang Guru besar Ulama Malikiyah di daerah Maghrib.

Beliau dilahirkan tahun 310 H. Adalah beliau seorang Imam yang sangat luas pengetahuannya disekian banyak Ilmu-ilmu syar’I, seseorang yang sangat ittiba’ kepada Manhaj As Salaf Ash Sholeh

Berkata Al ‘Iyadh tentang beliau : ” Beliau telah meraih kepemimpinan dalam perkara Dunia dan Agama, dan beliau juga dijuluki sebagai Imam Malik yang muda ( Malik Ash Shoghir ) “

Berkata Imam Adz Dzahabi mengenai beliau : ” Beliau seorang Al Imam Al “Allamah, Al Qudwah, Al Faqih, ‘Alim nya penduduk Maghrib … Dan adalah seorang yang telah menunjukkan kelihaian dalam ilmu dan amal … Dan beliau dengan keagungannya dalam ilmu dan amal juga disertai dengan sifat penuh kebajikan, perhatian, senang mendermakan harta bagi para penuntut ilmu dan selalu berbuat kebajikan … Dan beliau –rahimahullah- berada diatas jalan para Ulama Salaf dalam masalah Ushul, dan tidaklah beliau mengetahui ilmu Kalam dan tidak juga tentang ta’wil.

Diantara Karya tulis Ilmiyah beliau : Baca entri selengkapnya »

Posted in Aqidah, Artikel Islami | Leave a Comment »

I’tiqad Al Imam Penghulu para Huffadz : Abu ‘Abdillah Sufyan bin Sa’id bin Masruq Ats Tsaury

Posted by Abahnya Kautsar pada 14 Juni 2008

Sekilas tentang Al Imam Sufyan bin Sa’id Ats Tsauriy ([1])

Ia adalah Syaikhul Islam, Imam para Hafidh, Pemimpin para ulama yang ‘alim pada zamannya, Abu Abdillah Ats-Tsauriy Al-Kufiy Al-Mujtahid, Sufyan bin Sa’id bin Masruq Ats-Tsauriy

Para Ahlul Ilmi sepakat bahwa ia terlahir pada tahun 97 H dan ia menuntut ilmu dalam keadaan masih kanak-kanak dalam asuhan Bapak beliau.

Dan ia wafat pada tahun 126 H . Baca entri selengkapnya »

Posted in Aqidah, Artikel Islami | Leave a Comment »

Wanita Ahli Surga Dan Ciri-Cirinya

Posted by Ummu Kautsar pada 13 Juni 2008

Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi. Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati. Baca entri selengkapnya »

Posted in Artikel Islami, Nasihat | Dengan kaitkata: | Leave a Comment »

Kecupan Kasih Sayang

Posted by Ummu Kautsar pada 9 Juni 2008

Banyak hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mengungkapkan kasih sayangnya kepada sang anak. Islam sebagai agama nan sempurna melalui kisah Rasul-Nya banyak memberikan teladan dalam hal ini.

Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan kasih sayang di dalam qalbu ayah dan bunda, sehingga senantiasa menghiasi segala apa yang ada antara ayah bunda dengan buah cinta mereka. Gambaran apa pun yang ada di antara ayah-ibu dengan anak mereka, tak lain melambangkan kasih sayang mereka. Sekeras apa pun tabiat sang ayah atau bunda, di sana tersimpan kecintaan yang besar terhadap putra-putrinya. Baca entri selengkapnya »

Posted in Artikel Islami, Lain-lain, Nasihat | Leave a Comment »

Bagimu Ayah dan Ibu

Posted by admin pada 9 Juni 2008

Sebuah kebahagiaan yang mungkin tak bisa diungkapkan dengan kata-kata manakala orang tua mendapati di hari tuanya perlakuan yang demikian istimewa dari anak-anaknya. Ketika ia mulai lemah dan mungkin sakit-sakitan, anak-anaknya dengan sabar dan penuh perhatian memberikan perawatan kepadanya. Ini semua tentu tidak didapat begitu saja, namun melalui pendidikan dan perjuangan yang panjang dari orang tua tersebut agar anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang shalih dan berbakti pada orang tuanya. Baca entri selengkapnya »

Posted in Artikel Islami, Lain-lain, Nasihat | Leave a Comment »