Al Quran memang dahsyat! Kekuatannya tak dapat dibendung.
Ceritanya, ada seseorang tiba-tiba jatuh sakit. Memang aneh penyakit itu. Berubah menjadi pendiam, tidak lagi bisa berbahasa daerah menurut asalnya, matanya memerah dan seolah-olah ia hidup di dunia lain.
Sudah dicoba untuk diperiksakan ke beberapa dokter spesialis penyakit dalam. Hasilnya sama, tidak ada kelainan apa-apa. Semuanya normal dan baik-baik saja. Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata kejadian itu tak lama berselang setelah ia pulang dari pulau Bali. Saat berada di Bali, ia pernah menendang sesajian di sebuah lokasi pemujaan patung berhala.
Kerasukan jin. Allahumma sallim
Keluarga itu termasuk keluarga besar dan terpandang. Namun, untuk urusan agama bisa dikata kurang. Lalu, apa yang terjadi?
Ini adalah salah satu pokok perbedaan agama Syi’ah dengan Islam. Syahadat nya saja sudah beda dengan syahadat Islam.
Silakan tonton video berikut ini.
Pada video seorang yang ingin masuk agama Syi’ah harus mengikrarkan syahadat baru, tentu saja syahadatnya ala Syi’ah. Di antara isi syahadat Syi’ah adalah mengutuk para sahabat Nabi (Abu Bakar, Umar, dan Utsman). Juga mengutuk istri Nabi ‘Aisyah dan Hafshoh (lihat menit ke: 02:13). Di video ini Syahadat ala Syi’ah dipandu oleh seorang pendeta Syi’ah yang sangat terkenal yaitu “Yasir Habib”.
Bagaimana perasaan kita sebagai umat Islam melihat para sahabat Nabi dan Istri-istri Nabi dikutuk oleh Syi’ah?
Orang yang pertama kali mencetuskan agama Rafidhah adalah Abdullah bin Saba`, salah seorang Yahudi dari Yaman. Dia pura-pura masuk Islam, kemudian dia mendatangi Madinah Nabawiah pada zaman khalifah ar-rasyid Utsman bin Affan radhiallahu anhu.
Mereka dinamakan Rafidhah dikarenakan mereka رَفَضُوْا (menjauhi/menolak) Zaid bin Ali ketika mereka meminta Zaid untuk berlepas diri dari Abu Bakr dan Umar, akan tetapi beliau justru mendoakan rahmat untuk mereka berdua. Maka mereka berkata, “Kalau begitu kami akan menjauhi kamu.” Maka Zaid berkata, “Pergilah, karena kalian adalah orang-orang yang dijauhkan.” Dan ada yang berpendapat bahwa mereka dikatakan Rafidhah karena mereka menolak Abu Bakr dan Umar. (Lihat Siyar A’lam An-Nubala`: 5/390 dan Majmu’ Al-Fatawa Ibnu Taimiah: 4/435)
Syaikh Al-Islam juga berkata masih pada tempat yang sama, “Asal mazhab Rafidhah adalah dari kaum munafiq dan zindiq, karena mazhab ini dimunculkan oleh Abdullah bin Saba` sang zindiq. Dia menampakkan pengkultusan yang berlebihan terhadap Ali dengan klaim bahwa Ali adalah imam dan menyatakan ada nash dari Nabi akan hal itu.”
Serupa tapi tak sama. Barangkali ungkapan ini tepat untuk menggambarkan Islam dan kelompok Syi’ah. Secara fisik, memang sulit dibedakan antara penganut Islam dengan Syi’ah. Namun jika ditelusuri -terutama dari sisi aqidah- perbedaan di antara keduanya ibarat minyak dan air. Sehingga, tidak mungkin disatukan.
Alhamdulillah Rekaman Daurah dan Tabligh Akbar di Balikpapan Oleh : Asy Syaikh Abdullah bin Umar Mar’ie Hafizhahulloh,. telah dapat anda peroleh dengan mendownload di Link berikut :
“Pembahasan Adzab Kubur dan Nikmatnya termasuk dari pembahasan aqidah yang wajib diketahui, dari mulai menjelang dicabutnya ruh, ketika maut datang, dan setelah dicabutnya ruh.”
Telah berkembang berbagai opini di tengah masyarakat tentang kemanakah ruh itu pergi setelah berpisah dari jasadnya (mati). Apakah ruh itu masih bergentayangan di alam dunia ini ? Apakah ia mampu menampakkan diri di hadapan manusia ?
Untuk mengetahui itu semua, kita memerlukan informasi yang benar, akurat dan meyakinkan karena permasalahan itu adalah permasalahan ghaib yang mustahil untuk diketahui kecuali hanya jika diberitakan oleh satu-satunya pihak yang mengetahui rahasia alam ghaib yakni Allah Ta`ala.
Alhamdulillah bagi yang tidak bisa menghadiri maupun yang hendak mengambil istifadah dari daurah Nasional 2012 di Masjid Agung Manunggal tanggal 23-24 juni 2012 kemaren bisa mendengarkan rekamannya. Silakan dimanfaatkan, Barakallahu fiikum.
Seseorang belumlah dikatakan mengenal hakekat Syi’ah Rafidhah dengan sebenar-benarnya bila belum mengetahui hakekat taqiyyah disisi mereka. Padahal dengan taqiyyah inilah, mereka berhasil mengelabui sekian banyak kaum muslimin. Sehingga janganlah kita tercengang kalau mendengar atau membaca sedemikian ragam tanggapan positif sebagian kaum muslimin terhadap mereka seperti: Para penganut Syi’ah Rafidhah merupakan bagian dari kaum muslimin, Negara Iran yang resmi berazazkan aqidah Syi’ah Ja’fariyah (bagian dari sekte Syi’ah Rafidhah) adalah negara Islam, Khomeini merupakan tokoh revolusi Islam Iran, gagasan untuk diadakan taqrib (persatuan pandangan) antara Syi’ah dan Sunni (Ahlus Sunnah), anggapan bahwa aqidah Syi’ah Rafidhah yang menyatakan bahwa para sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam telah kafir, Al Qur’an telah mengalami perubahan hanyalah sekedar tuduhan Ahlus Sunnah semata.
DEFINISI TAQIYYAH
Taqiyyah menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Menyembunyikan dan menjaga. (Lisanul Arab 15/401 dan Al Qamus Al Muhith hal. 1731)
Sedangkan secara terminologi syariat, taqiyyah memiliki arti: Menyembunyikan keimanan karena tidak mampu menampakkannya ditengah-tengah orang kafir dalam rangka menjaga jiwa, kehormatan dan hartanya dari kejahatan mereka. (Disarikan dari Atsarut Tasyayyu’ hal 33 – 34)
BENAR, MAHASISWA INDONESIA DI YAMAN ADALAH BOM WAKTU, TAPI BAGI SIAPA…!?
Secara garis besar mahasiswa Indonesia di Yaman belajar di tiga aliran lembaga pendidikan:
PERTAMA: SUFI / SYI’AH / ASY’ARIYAH / N & U
Pusatnya di Tarim, Hadramaut. Mereka adalah bom waktu bagi kaum muslimin, sebab dari sana tersebar ajaran-ajaran SYIRIK dan BID’AH yang dapat menyebabkan berbagai kerusakan di dunia berupa musibah yang akan Allah timpakan kepada orang-orang yang durhakan kepada-Nya dan lebih berbahaya lagi apabila seorang mati dalam keadaan melakukan syirik maka dosanya tidak akan terampuni dan dia kekal di neraka, wal’iyadzu billah.
Masih hangat berita “Habib” yang melakukan pelecehan seks terhadap sesama lelaki [homoseks] dan pengajiannya mengganggu pengguna jalan raya di Jakarta, hubungannya dengan Tarim sangat kuat, bahkan para “ulama” Tarim pernah secara khusus mendoakannya.
Berikut kumpulan seluruh artikel Offline dari http://www.asysyariah.com update Rabi’ul AAwal 1433 H dalam format *. chm yang bisa membaca keseluruhan artikel tanpa harus koneksi / terhubung dengan internet.
Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray (Jum’at 10 Rabiul Awwal 1433 H ).
Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga keinginan ana utk mengunjungi Desa Ahlus Sunnah Dusun Kepakisan dan melihat Desa yang musnah Dusun Lagetan.
Insya Allah banyak cerita hikmah yang akan ana bagi. Diantaranya yang bisa ana sampaikan saat ini bahwa musnahnya Dusun Lagetan yang dihuni oleh para pelaku syirik dan maksiat adalah benar adanya.
Pak Thoyib hafizhahullah [67 thn], sesepuh Ahlus Sunnah, ketika itu berumur 11 thn menceritakan dgn detail peristiwa tersebut.
Para pembaca, tidaklah Allah melarang dari sesuatu kecuali karena adanya dampak buruk dan akibat yang tidak baik bagi pelaku. Seperti Allah melarang dari praktek riba, karena berakibat buruk bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Para pembaca, edisi kali ini kami akan mengupas tentang dampak buruk dari praktek riba yang masih banyak kaum muslimin bergelut dengan praktek riba tersebut.
Riba dengan segala bentuknya adalah haram dan merupakan dosa besar yang akan membinasakan pelakunya di dunia dan akhirat. Dengan tegas Allah subhanahu wa ta’ala menyatakan (artinya):
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Siapa yang mengulangi (mengambil riba), maka mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” [Al-Baqarah: 275]
Ketika menafsirkan ayat di atas, Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menerangkan:
“Allah mengabarkan tentang orang-orang yang makan dari hasil riba, jeleknya akibat yang mereka rasakan, dan kesulitan yang akan mereka hadapi kelak di kemudian hari. Tidaklah mereka bangkit dari kuburnya pada hari mereka dibangkitkan melainkan seperti orang yang kemasukan setan karena tekanan penyakit gila. Mereka bangkit dari kuburnya dalam keadaan bingung, sempoyongan, dan mengalami kegoncangan, serta khawatir dan cemas akan datangnya siksaan yang besar dan kesulitan sebagai akibat dari perbuatan mereka itu.” [Taisirul Karimir Rahman, hal. 117]
Teruntuk semua blogger dan siapapun yang membaca tulisan ini, tidak banyak yang akan saya tulis di sini, tulisan ini adalah mewakili keluh kesah saya setiap kali mengunjungi BOTD wordpress.com.
BOTD (Blog Of The Day) adalah halaman wordpress yang berisi seratus blog dengan pengunjung terbanyak dalam hari ini atau waktu ini, karena setiap detik peringkatnya bisa berubah naik turun.
Seperti hari ini dan juga setiap online sering menyempatkan waktu sejenak melihat BOTD, karena biasanya artikel yang masuk di sana, berarti artikel yang benar-benar bagus karena berdasarkan jumlah pengunjung yang mengunjungi/membaca artikel tersebut. Tapi… ada yang membuatku kesal setiap kali melihat blog-blog yang mapan di BOTD, bahkan terkadang ada di deretan 10 besar.
Tidak ada seorang muslim pun -insya Allah-, apalagi seorang Ahlus Sunnah; seorang salafi sejati, yang tidak bersedih dengan musibah yang menimpa saudara-saudaranya Ahlus Sunnah di Ma’had Darul Hadits Dammaj, Yaman, yang saat ini lagi dikepung oleh pemberontak Syi’ah –semoga Allah ‘azza wa jalla menghancurkan mereka-.
Alhamdulillah, banyak kaum muslimin di seluruh dunia menunjukkan simpati dan doa bagi keselamatan dan kemenangan Ahlus Sunnah atas pemberontak Syi’ah yang zalim ini.
Akan tetapi, hal itu tidak membuat kita lupa dengan kezaliman yang dilakukan sebagian orang di Dammaj berupa celaan-celaan mereka kepada para ulama yang telah mengakibatkan Ahlus Sunnah di seluruh dunia berpecah belah.