Kautsar

إن كنت لا تعلم فتلك مصيبة وإن كنت تعلم فالمصيبة أعظم

Allah tidak mecintai orang-orang yang Kafir

Posted by Abahnya Kautsar pada 15 Maret 2008

Allah ta’ala berfirman :

            “ Dan sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang Kafir “ (Surah Ali Imran: 32).

Kekafiran : Adalah lawan dari pada keimanan, dan inilah yang dimaksud pada ayat diatas. Dan kekafiran juga dapat berarti pengingkaran akannikmat dan kebaikan, ataukah bermakna kufru duuna kufrin – pengingkaran yang tidak menyebabkan kekafiran -. Dan asal kalimat kekafiran adalah al-Kufru, yang dalam bahasa Arab berarti : penutup dan penghalang. Dari sinilah, malam hari juga dinamakan kafir, karena menutup segala sesuatu dengan kegelapannya. Dan seorang yang kafir adalah seseorang yang menghalangi dan menutupi kebenaran.

Orang-orang yang kafir : Adalah kebalikan dari orang-orang yang beriman. Dan mereka adalah orang-orang yang berbuat dhzaim yang menghalangi dan menutupi kebenaran, mereka kufur kepada Allah, dan meningkari keberadaan Allah, beribadah kepada selain-Nya, berbuat syirik kepadanya dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan kuasa sedikitpun kepadanya. Mereka kufur kepada Rasululah Muhammad  Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Dan mengingkari segala sesuatu yang diturunkan kepada beliau berupa al-Qur’an, mengingkari sunnah beliau,  mencela kepribadian dan perkara-perkara beliau yang bersifat khusus. Mereka adalah orang-orang yang kufur akan keberadaan para Malaikat, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya. Mereka berkeinginan untuk membedakan antara Allah dan para Rasul-Nya lalu mengatakan : Kami beriman kepada sebagian yang ingkar kepada sebagian lainnya. Mereka kufur akan datangnya hari akhir dan hari kebangkitan, mereka tidak meliha adanya hari kebangkitan dan hari akhirat, dan menyangka bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Mereka sesungguhnya berkeyakinan bahwa kampung ini sajalah sebagai surga mereka dan merekapun ingkar akan surga dan neraka.

Mereka adalah orang-orang yang disebutkan didalam fiman Allah ta’ala :

 “ Orang-orang yang perjalanan mereka di kehidupan dunia telah sesat dan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat suatu yang baik “ (Surah al-Kahfi : 104).

Mereka adalah orang-orang yang berlaku kufur kepada diri mereka sendiri, sehingga mereka tidaklah mengikuti kebenaran dan berupaya untuk menghalangi kaum manusia dari mengikuti kebenaran dan menjadikan kebenaran sebagai teladan. Mereka menginfakkan harta benda mereka untuk menghalangi jalan Allah, dan menyukai agar kaum muslimin kafir sebagaimana mereka telah kafir, dengan begitu kaum muslimin akan sama dengan mereka. Mereka sama sekali tidak ridha terhadap kaum muslimin sehingga kaum muslimin mengikuti agama dan kepercayaan mereka.

Merekalah yangdisebut oleh Allah didalam firman-Nya :

 “ Telah datang sebuah kitab dari Allah, pembenar apa yang ada besama mereka, sedangkan mereka sebelumnya telah memohon agar mendapat kemenangan atas oran-orang kafir. Setelah kitab tersebut – al-Qur’an – datang kepada mereka apa yang mereka ketahui mereka kafir kepada al-Qur’an. Maka sesungguhnya laknat Allah bagi orang-orang yang kafir “ (Surah al-Baqarah : 89).

Dan mereka adalah orang-orang yang difirmankn oleh Allah di dalam al-Qur’an :

 “ Mereka adalah orang-orang yang mengatakan sesungguhnya Allah satu dari Trinitas “ (Surah al-Maidah : 73).

 “ Mereka mengatakan : Bahwa Allah telah mempunyai anak “ (Surah Yunus : 68)

Mereka adalah :

 “ Orang-orang yang mengatakan : sesungguhnya Allah adalah al-Masih Isa bin Maryam “ (Surah al-Maidah : 72).

Sedangkan al-Masih ‘alaihi salam, sebagaimana dinyatakan oleh Allah didalam firman-Nya :

 “ Tidaklah al-Masih anak Maryam ini, kecuali dia adalah seorang Rasul yang sebelumnya telah didahului oleh para Rasul, sedangkan ibunya adalah wanita yang jujur. Dan keduanyapun memakan makanan “ (Surah al-Maidah : 75).

Dan al-Masih ‘alaihi salam sendiri telah berkata kepada mereka : Wahai bani Israil, sembahlah Allah Rabb-ku dan Rabb kalian, karena sesungguhnya yang berbuat syirik kepada Allah maka Allah telah mengharamkan surga baginyadan tempat kembalinya adalah neraka.

Alah ta’al berfirman :

 “ Sesungguhnya telah kafirlah ornag-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah al-Masih Ibnu Maryam, Katakanlah kepada mereka : Siapakah yang dapat memiliki suatu keanggupan apabila Allah menghendaki untuk membinasakan al-Masih Ibnu Maryam dan ibundanya serta segala yang ada dimuka bumi. Dan sesungguhnya hanya bagi Allah sajalah kekuasaan atas langit dan bumi dan yang ada diantara keduanya. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai kekuasaan atas segala sesuatu “ (Surah al-Maidah : 17).

Dan mereka adalah orang-orang yang Allah firmankan :

 “ Dan barang siapa yang tidak berhukum kepada apa yang Allah telah turunkan maka mereka itulah orang-orang yang kafir “ (Surah al-Maidah : 44).

Orang-orang kafir adalah orang-orang yang menhina Allah dan para rasul-Nya. Mereka mendebat ayat-ayat Allah lalu menjadikannya bahan ejekan. Mereka mencaci maki Allah atau Rasul-Nya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam  . Dan mereka adalah orang-orang yang murtad  yaitu orang-orang yang kafir setelah mereka pernah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah orang-orang yang menyibukkan diri mereka dengan sihir, menjadikanagama mereka sebagai permainan, bahan tertawaan  dan mereka telah tertipu dengan kehidupan dunia. Mereka sebagaimana yang disebutkan didalam firman Allah ta’ala :

 “ Sesungguhnya kaum Arab badui – pedalaman – lebih besar pengingkaran dankemunafikan mereka. Dan lebih wjaar jika mereka tidak mengetahui  hukum-hukum yang Allah telah turunkan kepada Rasul-Nya “ (Surah at-Taubah : 97).

Di antara mereka adalah orang-orang yang menjadikan harta yang mereka infakkan  sebagai suatu kerugian dan menanti-nanti bencana menimpa kaum muslimin.

Orang-orang kafir adalah orang-orang yang mengatakan bahwa kami beroleh hujan karena bintang-bintang fulani atau karena ini dan itu, dan mereka tidak mengatakan bahwa kami beroleh hujan karena kutamaan dan rahmat Allah. Mereka memerangi kaum muslimin. Mereka tidak menyukai penisbatan kepadabapak-bapak mereka, lalu menisbatkan diri mereka kepada selain bapak-bapak mereka sedangkan mereka mengetahui bahwa yang mereka nisbatkan itu bukanlah bapak-bapak mereka. Mereka meninggalkan shalat, meninggalkan sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka mengeluhkan keberadaan al-Qur’an sebagai Kalamullah, mereka menuduh kaum selain mereka sebagai orang-orang yang kafir sedangkan orang yang mereka tuduhkan tidaklah seperti yang mereka katakan.

Orang-orang kafir adalah orang-orang yang melarikan diri dari para maula – pemilik budak – mereka, bersumpah kepada selain Allah, dan ereka adalah orang-orang yang sebagaimana didalam sebuah hadits disebutkan :

 “ Barang siapa yang mendatangi – menyetubuhi – wanita dalam keadaan haidh atau meyetubuhi wanita melalui duburnya atau mendatangi seorang dukun, maka sungguh dia telah kafir terhadap segala yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam  (Shahih Sunan at-Tirmidzi no. 116).

Wanita-wanita yang kafir adalah yang disebutkan didalam sebuah hadits:

 “ Wanita-wanita yang ingkar kepada suami mereka, mengingkari kebaikannya, sekiranya engkau berbuat baik kepada salah seorang diantara wnaita-wanita tersebut selama setahun penuh, kemudian dia melihat suatu yang tidak disenanginya darimu, niscaya dia akan berkata : Tidaklah saya melihat kebaikan ada padamu “ (Diriwayatkan oleh al-Bukhari didalam Kitab an-Nikah, bab. Kufraani al-‘Asyiir wahuwa az-Zauj).

Allah tabaraka wata’ala tidaklah mencintai orang-orang yangkafir dan tidak ridha perbuatan kekufuran bagi hamba-hamba-Nya, Allah ta’ala berfirman:

 “ Sesungguhnya jikalau kalian ingkar maka Allah adalah Dzat yang Maha Kaya atasdiri kalian. Dan Allah tidak ridha kekufuran pada diri hamba-hamba-Nya “ (Surah az-Zumar : 7)

 “ Maka celakalah bagi orang-orang yang berbuat ingkar pada hari penyaksian hari yang agung “ (Surah Maryam : 37).

Tinggalkan komentar