Kautsar

إن كنت لا تعلم فتلك مصيبة وإن كنت تعلم فالمصيبة أعظم

Berpegang dengan perselisihan adalah sifat seorang zindiq

Posted by Abahnya Kautsar pada 31 Juli 2008

Pasal

Berpegang dengan perselisihan adalah sifat seorang zindiq

Seorang zindiq yang bernama Ahmad bin Yahya bin Ishaq Abul Husain Ibnu Ar Rawandi, sebagian ulama menyebutkan biografi ia untuk dikenali sejauh mana kekufuran ia dan penyimpangannya ! Na’udzu billah.

Berkata Ibnul Jauzi : ” Dan sesungguhnya saya menyebutkan ia hanya untuk diketahui sejauh mana kekufuran ia, dimana ia adalah panutan orang-orang mulhid dan kaum zindiq. Dan disebutkan bahwa bapaknya adalah seorng yahudi, lalu memeluk agama Islam, maka ada sebagian orang-orang Yahudi yang berkata : Sungguhlah ia akan mendatangkan kerusakan pada Kitab suci kalian, sebagaimana bapak ia telah mendatangkan kerusakan pada kitab Taurat atas diri kami … dst.[1]

Dan Ibnu Ar Rawandi ini, pernah suatu saat berdebat tentang hukum mendengarkan lagu-laguan, maka iapun berpegang dalam membantah mereka yang menyelisihinya, bahwa dalam masalah ini masih dijumpai adanya khilaf.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : ” Abu ‘Abdirrahman As Sulami menyebutkan hukum mendengar lagu-laguan dari Ibnu Ar Rawandi, ia mengatakan : ” Bahwa persoalan ini masih diperselisihkan oleh para fuqaha’ seputar masalah mendengar lagu-laguan, sebagian membolehkannya dan sebagian lainnya membencinya. Adapun saya menganggap itu adalah suatu yang wajib dan saya memerintahkan untuk dilakukan ” [2]

Judul Asli : Zajr Al Mutahawin Bidhorurah Qaidah Al Ma’dzarah wat Ta’awun

Penulis : Hamd bin Ibrahim Al ‘Utsman

Muroja’ah : Al ‘Allamah Asy Syaikh Sholeh bin Fauzan Al Fauzan

Rekomendasi : Al ‘Allamah Asy Syaikh ‘Abdul Muhsin Al ‘Abbad

Penerbit : Maktabah Al Ghuraba’ Al Atsariyah

Cetakan Pertama 1419 H / 1999 M

Penerjemah : Abu Zakariya Al Atsary


[1] Al Muntadhzam 31 / 801, dan lihat pula dalam Al Bidayah wan Nihayah 10 / 374, dan Lisanul Mizan 1 / 324

[2] Majmu’ Fatawa 11 / 570, lihat pula dalam ” Tahrir aalati Ath Thorb ” tulisan Al Albani hal. 164

Tinggalkan komentar