Kautsar

إن كنت لا تعلم فتلك مصيبة وإن كنت تعلم فالمصيبة أعظم

MEKANISME DASAR PEMIJATAN (FISIOLOGI PADA BAYI)

Posted by Kautsar pada 29 Januari 2008

Satu hal yang sangat menarik pada penelitian pijat bayi adalah mekanika dasar pemijatan. Mekanisme dasar pijat bayi memang belum banyak diketahui, namun kini para pakar sudah mempunyai beberapa teori serta mulai menemukan jawabannya. Ada beberapa mekanisme yang dapat menerangkan mekanisme dasar pijat bayi, antara lain pengeluaran beta endorphin, aktivitas nervus vagus, dan produksi serotonin.

  1. Beta Endorphin Mempengaruhi Mekanisme Pertumbuhan

Pijatan akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun 1989, Schanberg dari Duke University Medical School melakukan penelitian pada bayi-bayi tikus. Pakar ini menemukan bahwa jika hubungan taktil (jilatan-jilatan) ibu tikus ke anaknya terganggu akan menyebabkan hal-hal berikut :

          Penuruan enzim ODC (ornithine decarboxylase), suatu enzim yang peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan.

          Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan.

          Penurunan kepekaan ODC jaringa terhadap pemberian hormon pertumbuhan.

Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran neurochemical beta-endhophine yang akan mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan karena menurunnya jumlah dan aktivitas ODC jaringan.

  1. Aktivitas Nervus Vagus Mempengaruhi Mekanisme Penyerapan Makanan

Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi  yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat.

  1. Aktivitas Nervus Vagus Meningkatkan Volume ASI

Penyerapan makanan yang menjadi lebih baik karena peningktan aktivitas bervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak pula diproduksi, karena seperti diketahui ASI akan semakin banyak diproduksi bila semakin banyak diminta. Selain itu, ibu yang memijat bayi akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI.

  1. Produksi Serotonin Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres). Penurunan kadar hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.

  1. Mengubah Gelombang Otak

Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap, meningkatkan kesiagaan (alertness), dan konsentrasi. Ini karena pijatan akan mengubah gelombang otak, yaitu dengan menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha. Perubahan gelombang otak ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan EEG (electro encephalogram).

 

PETUNJUK PRAKTIS PIJAT BAYI

  1. Kapan pijat bayi dimulai?

Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi lahir, jadi dapat dimulai kapan saja sesuai dengan keinginan orang tua. Bayi akan mendapat keuntungan lebihbesar bila pijat dapat dilakukan setiap hari dari sejak lahir sampai usia 6 atau 7 bulan.

  1. Waktu memijat terbaik

Pemijatan dapat dilakukan pada waktu berikut:

  1. Pagi hari sebelum mandi, saat orang tua dan bayi siap memulai hari baru.
  2. Malam hari, sebelum tidur, agar bayi dapat tidur lebih nyenyak.
  1. Persiapan sebelum memijat

Sebelum melakukan pemijatan pastikan persiapkan berikut :

  1. Tangan bersih dan hangat.
  2. Hindari goresan pada kulit bayi akibat kuku dan perhiasan.
  3. Ruang hangat dan tidak pengap.
  4. Bayi sudah selesai makan atau bayi sedang tidak lapar.
  5. Menyediakan waktu khusus yang tidak diganggu oleh hal lain minimum selama 15 menit guna melakukan seluruh tahap pemijatan.
  6. Duduklah dengan posisi yang nyaman dan tenang.
  7. Baringkanlah bayi di atas permukaan yang rata, lembut, dan bersih.
  8. Siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak atau baby oil/lotion.
  9. Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara.
  1. Tindakan yang dianjurkan selama pemijatan

Selama pemijatan sebaiknya dilakukan hal berikut :

  1. Pandanglah mata bayi disertai pancaran kasih sayang selama pemijatan berlangsung.
  2. Ciptakan suasana yang tenang/lembut selama pemijatan.
  3. Awali pemijatan  dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan tersebut, terutama bila anda sudah yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.
  4. Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi anda. Bila bayi menangis, cobalah untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. Bila bayi menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan, karena mungkin bayi minta digendong, disusui, atau sudah mengantuk dan ingin tidur.
  5. Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak atau baby oil/lotion.
  6. Lkukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi.
  7. Hindarkan mata bayi dari percikan atau lelehan minyak atau babyu oil/lotion.
  1. Tindakan yang tidak dianjurkan

Dalam pijat bayi juga ada beberapa hal yang penting diperhatikan orang tua agar tujuan pemijatan tercapai.

  1. Jangan memijat bayi langsung setelah bayi selesai makan.
  2. Jangan membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.
  3. Jangan memijat bayi pada saat bayi  dalam keadaan tidak sehat.
  4. Jangan memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.
  5. Jangan memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.

Satu Tanggapan to “MEKANISME DASAR PEMIJATAN (FISIOLOGI PADA BAYI)”

  1. nasran said

    bagian bagian mana yang akan dipijat pada bayi tersebut mohon petunjuknya..

    Anda bisa lihat pada artikel Pedoman dasar pijat bayi. thank before..

Tinggalkan komentar