Kautsar

إن كنت لا تعلم فتلك مصيبة وإن كنت تعلم فالمصيبة أعظم

Allah mencintai seseorang yangmendirikan Qiyam al-Lail – Shalat Malam –

Posted by Abahnya Kautsar pada 15 Maret 2008

Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda :

 “Ada tiga golongan yang Allah cintai : Seseorang yang menghadapi musuh lalu menegakkan lehernya menyerang mereka hingga dia terbunuh atau membuka pintu kemenangan bagi rekan-rekannya, kaum yang mengadapkan perjalanan panjang dalam bepergian mereka keletihan sampai mereka lebih senang untuk beristirahat dan tidur, dan salah seorang dari mereka dengan perlahan bergeser dari pembaringannya untuk mengerjakan shalat hingga membangunkan kaumnya untuk melanjutkan perjalanan. (Shahih al-Jami’u ash-Shaghir, nomor 3074).

          Seorang yang mengerjakan Qiyam al-Lail : Adalah seseorang yang melakukan sebuah perjalanan bersama sebuah kaum hingga disaat mereka telah letih akibat perjalanan panjang tersebut di saat malam telah tiba, mereka pun lebih senang untuk berhenti beristirahat dan tidur, Dan kemudian mereka tertidur lelap, adapun orang tersebut, dia dengan perlahan bergeser dari pembaringannya untuk mengerjakan shalat sebagai ganti dari tidur sebagaimana yang lainnya. Maka diapun semalam suntuk sujud dan berdiri dihadapan Rabbnya hingga waktu shubuh menyingsing dan membangunkan kaumnya untuk segera melanjutkan perjalanan.

          Dia berdiri melakukan shalat sebagai ganti tidurnya, dikarenakan Allah ta’ala telah berfirman :

          “ Dan berdirilah engkau – Muhammad – walau itu dalam waktu yang sedikit “ (Surat al-Muzammil : 2).

Dan juga dikarenakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda :

           “ … Dan kalian shalatlah diwaktu malam disaat kaum manusia lelap dalam tidur mereka, niscaya kalian akan masuk kedalam sorga dengan iringan salam “ (Shahih Sunan Ibnu Majah , nomor : 2630).

Dan Allah subhanahu wata’ala telah menyanjung orang-orang yang melakukan hal itu dan senantiasa menjaganya dan memuji mereka , Allah ta’ala berfirman :

          “ Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa akan berada di sorga-sorga yang dipenuhi dengan mata air- mata air. Mereka akan menerima segala yang diberikan kepada mereka dari Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu adalah orang-orang yang berbuat ihsan. Yakni mereka sangat sedikit merebahkan punggungnya dipembaringan disaat malam. Dan disaat pagi hari mereka pun beristigfar “ (Surat adz-Dzariyaat : 15-18).

Dan Allah ta’ala berfirman :

          “ Punggung-punggung mereka menjauh dari pembaringan mereka, mereka berdoa kepada Rabb mereka dengan penuh rasa takut dan pengharapan” (Surat as-Sajdah : 16).

Maksudnya bahwa mereka telah meninggalkan tidur dan berbaring diatas pembaringan, lalu menghindupkan malam dengan ibadah shalat, doa dan istigfar. Dan Allah telah menyiapkan bagi para hamba yang shalih ini :

 “Suatu yang tidak pernah terlihat oleh pandangan mata, yang tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah sedikitpun juga terbersit didalam hati seorang manusia “ (Diriwayatkan al-Bukhari didalm Kitab Bada’u al-Khalqi, bab : Ma Ja’a Fi Shifati al-Jannah wa annaha Makhluqah).

Tiada seorangpun yang mengetahui betapa besarnya sesuatu yang Allah sembunyikan, yang akan diberikan kepada mereka berupa kenikmatan yang kekal serta segala keledzatan yang tidak seorangpun akan membayangkan suatu yang semisal dengannya. Allah ta’ala berfirman :

          “ Dan tidak satu jiwapun yang mengetahui apa yang telah disembunyikan bagi mereka berupa bidadari-bidadari. Sebagai balasan atas apa yang telah mereka perbuat. “ (Surat as-Sajdah : 17). 

          Ayat ini merupakan peringatan dan himbauan akan agungnya kedudukan shalat malam , bahwa shalat malam termasuk dari salah satu amalan-amalan yang mulia yang mana seorang mukmin wajib untuk memberi perhatian akan amalan tersebut. Dan seorang yang menegakkan shalat malam tidaklah sama dengan seseorang yang pada malamnya terbaring tidur diatas pembaringannya ataukah yang meninggalkan shalat baik disiang atau pada malam harinya. Allah tabaraka wata’ala telah menampik kesamaan antara kedua orang tersebut, dalam firman-Nya :

            “( Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada ( adzab ) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnya? Katakanlah “ Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Surat az-Zumar : 9).

Tinggalkan komentar